Kisah Janda Miskin Jawab Pertanyaan Yehu Tentang Persembahan yang Layak di Hadapan Tuhan
Sumber: Canva.com

True Story / 5 July 2024

Kalangan Sendiri

Kisah Janda Miskin Jawab Pertanyaan Yehu Tentang Persembahan yang Layak di Hadapan Tuhan

Aprita L Ekanaru Official Writer
270

Apakah Anda pernah merasa ragu dengan pemberian Anda kepada Tuhan? Inilah kisah inspiratif dari seorang anak bernama Yehu (12 tahun) yang menunjukkan bahwa yang paling penting dalam memberi adalah hati yang tulus, bukan jumlahnya. Kisah ini mengingatkan kita pada pentingnya keikhlasan dan kasih dalam setiap persembahan kita.

Yehu adalah putra ketiga dari Ibu Eny Kamtari, seorang single parent yang telah kehilangan suaminya tujuh tahun lalu. Sejak saat itu, Yehu hidup bersama ibunya dan budenya yang merupakan seorang gembala sidang. Meskipun kehidupan mereka tidak berlimpah materi, Yehu tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan dukungan, terutama dari ibunya yang selalu mendorongnya untuk hidup takut akan Tuhan.

Awalnya, Yehu memiliki rasa kurang yakin dengan persembahan yang ia berikan untuk Tuhan. Timbul pertanyaan dalam benaknya: "Apakah persembahanku diberkati Tuhan atau tidak?", ia mulai membandingkan persembahannya dengan kedua teman dekatnya di Sekolah Minggu, dimana persembahan mereka lebih besar darinya. Sebagai anak yang lahir di keluarga sederhana, Yehu berpikir bahwa ketika kita memberi kita harus punya banyak uang.

Ketika di Sekolah Minggu di GKG Pandeyan Wonogiri, yang telah menggunakan kurikulum Superbook sejak Mei 2017, Yehu menemukan pelajaran yang mengubah pandangannya tentang persembahan. Dalam modul 516, Yehu belajar tentang kisah janda miskin di Markus 12:42, di mana seorang janda miskin memberikan persembahan dua peser kepada Tuhan. Kisah ini mengajarkan Yehu bahwa Tuhan tidak melihat jumlah persembahan, tetapi hati yang tulus di balik pemberian tersebut.

Yehu sangat tersentuh oleh pelajaran ini. Dia menyadari bahwa Tuhan menghargai keikhlasan dan kasih dalam setiap persembahan, bukan seberapa besar jumlahnya. Dari kisah janda miskin ini, Yehu belajar dua hal penting: pertama, memberi dengan hati yang rela, dan kedua, memiliki hati yang mengasihi Tuhan. Yehu berjanji untuk terus memberi apapun keadaannya, percaya bahwa Tuhan sanggup memberkati dan mengganti lebih besar.

Mari kita semua belajar dari Yehu dan janda miskin dalam Alkitab, bahwa memberi dengan hati yang tulus dan kasih yang besar adalah yang paling berharga di mata Tuhan. Tuhan melihat hati kita, bukan jumlah yang kita berikan. Jadi, mari kita memberi dengan sukacita dan keikhlasan, percaya bahwa Tuhan akan memberkati setiap pemberian kita.

Beri dukungan Anda pada pemuridan Superbook yang dilakukan oleh CBN dalam menyampaikan injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka. Klik tombol di bawah ini dan jadilah berkat bagi mereka! 

DONASI SEKARANG!

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami